Prospek Ilmu Kimia - Bagi sebagian siswa Kimia termasuk salah satu pelajaran yang disegani di sekolah. Banyak siswa yang kurang menyukainya, merasa kesulitan mempelajarinya karena harus menghafal rumus-rumus yang rumit dan menganggap ilmu kimia sebagai sesuatu yang abstrak.
Padahal sebetulnya dalam keseharian kita selalu bersentuhan dengan yang namanya proses kimia. Kita mungkin tidak sadar dalam setiap bagian dari tubuh kita, pakaian yang kita kenakan, semua benda di ruangan ini, atau lingkungan tempat kita tinggal, tersusun dari senyawa kimia.
Menurut Profesor Dr Endang Widjajanti LFX, guru besar dalam Ilmu Kimia Fisika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY, kehidupan manusia tidak terlepas dari proses kimia. Sejak bangun tidur, mandi, gosok gigi, dan mencuci semua tidak terlepas dari reaksi kimia.
Sebagai contoh, ketika ibu-ibu berbedak di pagi hari, bagaimana bedak dapat menempel di wajah demikian rapi dan tahan hingga sore hari adalah sebuah proses kimia.
Pada intinya
ilmu kimia mempelajari materi, meliputi struktur, susunan, sifat hingga perubahan materi dan energi. Dengan kata lain, ilmu ini mengajak kita mempelajari segala materi yang ada di langit dan bumi.
Seorang ahli kimia atau kimiawan mempelajari berbagai unsur kimia dan senyawa, sifat mereka dan bagaimana mereka bekerja di dalam tubuh kita dan dunia di sekitar kita.
Untuk mempelajari dan menguasai ilmu kimia, perlu didukung mata pelajaran yang berkaitan seperti fisika, bahasa Inggris, aljabar, kalkulus dan ilmu komputer. Untuk menjadi ahli kimia yang baik kita harus memiliki mata yang jelas untuk melihat detail, kesabaran, rasa ingin tahu dan kemampuan untuk bekerja sendiri.
Ilmu kimia memiliki beberapa bidang spesialis, diantaranya biokimia, kimia organik, kimia anorganik, kimia nuklir, kimia fisik dan kimia analitik.
Mereka yang mempelajari kimia dapat bekerja sebagai peneliti, teknisi laboratorium, guru dan peran penting lainnya. Ahli kimia atau kimiawan banyak dibutuhkan di industri seperti produksi bahan kimia dan produk farmasi. Jadi
lapangan kerja yang bisa dimasuki lulusan program studi ilmu kimia sangat luas.
Untuk belajar ilmu kimia kita harus masuk ke program studi S1 Kimia. Di Indonesia, cujup banyak PTN yang menyelenggarakan program studi Kimia diantaranya adalah UI, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Padjadjaran, ITB, ITS, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Padang. Sedangkan PTS yang memiliki prodi ilmu kimia diantaranya adalah UII Yogyakarta, STKIP Surya Tangerang.
Salah satu program studi S1 Kimia yang mendapatkan akreditasi internasional dari the Royal Society of Chemistry (RSC), London, Inggris, adalah UGM.
RSC adalah organisasi internasional terbesar di Eropa yang berbasis di Cambridge, London, Inggris yang memiliki komitmen untuk memajukan ilmu kimia. Selain American Chemical Society, RSC adalah badan akreditasi paling berpengaruh di dunia. Jurnal-jurnal kimia yang diterbitkan oleh RSC memiliki
impact factor tertinggi di dunia.
Sejauh ini RSC telah mengakreditasi lebih dari 200 program studi S1 dan S2 kimia di perguruan tinggi ternama di seluruh dunia. Salah satunya progran studi S1 Kimia UGM.
Menurut Ketua tim akreditasi internasional Jurusan Kimia UGM, Dr Roto MEng, dengan akreditasi RSC ini, maka program studi S1 kimia UGM memiliki kualitas yang setara dengan universitas-universitas ternama dunia yang juga telah terakreditasi sebelumnya. Seperti University of Oxford (THES ranking 4 di dunia), University of Cambridge (THES ranking 6), Imperial College, London (THES ranking 8).
Akreditasi RSC tersebut setidaknya berdasarkan 14 kriteria kunci, antara lain kedalaman dan keluasan silabus kimia yang diajarkan, keahlian praktis mahasiswa dalam memecahkan persoalan masyarakat terkait dengan ilmu kimia, kualitas tugas akhir mahasiswa dan keahlian mahasiswa untuk melaksanakan tugas professional terkait ilmu kimia (professional skills).
Bagaimana, tertarik menjadi ahli kimia? Setelah tahu ruang lingkup ilmu kimia, apakah masih enggan dan ragu mempelajarinya?